Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kita dapat menyaksikan wacana ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh umat.
‘’Dan sesungguhnya al-quran ini benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam, dia di bawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi slah seorang diantara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa arab yang jelas’’
(QS Asy Syu’araa : 195)
Sesungguhnya merupakan nikmat Allah yang terbesar adalah diutusnya Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasalam dan diturunkannya Al-Qur’an kepadanya untuk memberi petunjuk kepada manusia, mengajari dan mengingatkan mereka tentang segala yang bermanfaat bagi mereka di dunia dan di akhirat, atas dasar inilah Allah memuliakan umat ini.
Al-Qur’an merupakan kitab yang universal untuk seluruh manusia,bahkan untuk bangsa jin, untuk memberikan kabar gembira dan peringatan kepada mereka. (periksa QS. Al Jin : 2)
Al-Qur’an diturunkan pada manusia dengan memilik fungsi yang amat banyak, diantara fungsi di turunkannya Al-Qur’an adalah sebagai berikut :
(QS Asy Syu’araa : 195)
Sesungguhnya merupakan nikmat Allah yang terbesar adalah diutusnya Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasalam dan diturunkannya Al-Qur’an kepadanya untuk memberi petunjuk kepada manusia, mengajari dan mengingatkan mereka tentang segala yang bermanfaat bagi mereka di dunia dan di akhirat, atas dasar inilah Allah memuliakan umat ini.
Al-Qur’an merupakan kitab yang universal untuk seluruh manusia,bahkan untuk bangsa jin, untuk memberikan kabar gembira dan peringatan kepada mereka. (periksa QS. Al Jin : 2)
Al-Qur’an diturunkan pada manusia dengan memilik fungsi yang amat banyak, diantara fungsi di turunkannya Al-Qur’an adalah sebagai berikut :
Fungsi Al-Qur’an sebagai Penawar
Allah Subhanna wa Ta’ala juga menyebut al-quran ini sebagai syifa (obat penawar)’
Allah berfirman :
Artinya :
‘’Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh dari penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman’’ (QS. Yunus : 57)
Dia merupakan obat bagi penyakit yang bersifat hakiki (yang menimpa badan) dan penyakit yang sifatnya maknawi (yang menimpa hati). Merupakan obat bagi penyakit badan, dengan cara membacakannya untuk orang yang sakit atau terkena ain (hipnotis), kesurupan jin dan semisalnya. Dengan izin Allah Ta’ala orang yang sakit akan menjadi sembuh jika bacaan tersebut berasal dari hati seorang mukmin yang yakin kepada_Nya. Apabila keyakinan yang kuat berkumpul antara orang yang membacakannya dengan yang dibacakan untuknya maka Allah akan memberikan kesembuhan bagi si sakit.
Al-Quran juga merupakan obat bagi penyakit maknawi, seperti penyakit ragu-ragu (syak), syubhat (kerancuan), kufur dan nifak. Penyakit-penyakit ini jauh lebih berbahaya dari pada penyakit badan karena penyakit badan ujung penghabisannya adalah mati, sedangkan mati itu pasti terjadi dan tak mungkin dapat ditolak. Penyakit hati jika dibiarkan terus menerus maka akan menyebabkan matinya hati rusak secara total, sehingga si empunya hati menjadi seorang kafir, condong kepada keburukan, fasik dan tidak ada obat baginya selain dari pada al-qur’an yang telah diturunkan oleh Allah sebagi obat.
Allah Subhanna wa Ta’ala berfirman :
Artinya :
‘’Dan kami turunkan dari al-qur’ansuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-qur’an itu tidak lah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian’’ (QS. Al Isra : 82)
Allah Ta’ala menjadikan al-quran sebagai obat bagi orang-orang mukmin dan mengkhususkan itu untuk mereka karena hanya orang mukmin saja yang mampu mengambil manfaat dan mengambil petunjuk dari al-qur’an itu sehingga hilang dari mereka segala was-was, keraguan dan syubhat dari dalam hati mereka.
Sedang orang-orang munafik dan orang-orang kafir serta pelaku kemusyrikan maka mereka tidak dapat mengambil faedah dari al-qur’an selagi mereka masih terus menerus berada di atas kemusyrikan, kemunafikan dan kekufuran mereka. Kecuali jika mau berhenti dari semua itu dan bertobat kepada Allah Subhanna wa Ta’ala.
Allah Subhanna wa Ta’ala juga menyebut al-quran ini sebagai syifa (obat penawar)’
Allah berfirman :
Artinya :
‘’Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh dari penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman’’ (QS. Yunus : 57)
Dia merupakan obat bagi penyakit yang bersifat hakiki (yang menimpa badan) dan penyakit yang sifatnya maknawi (yang menimpa hati). Merupakan obat bagi penyakit badan, dengan cara membacakannya untuk orang yang sakit atau terkena ain (hipnotis), kesurupan jin dan semisalnya. Dengan izin Allah Ta’ala orang yang sakit akan menjadi sembuh jika bacaan tersebut berasal dari hati seorang mukmin yang yakin kepada_Nya. Apabila keyakinan yang kuat berkumpul antara orang yang membacakannya dengan yang dibacakan untuknya maka Allah akan memberikan kesembuhan bagi si sakit.
Al-Quran juga merupakan obat bagi penyakit maknawi, seperti penyakit ragu-ragu (syak), syubhat (kerancuan), kufur dan nifak. Penyakit-penyakit ini jauh lebih berbahaya dari pada penyakit badan karena penyakit badan ujung penghabisannya adalah mati, sedangkan mati itu pasti terjadi dan tak mungkin dapat ditolak. Penyakit hati jika dibiarkan terus menerus maka akan menyebabkan matinya hati rusak secara total, sehingga si empunya hati menjadi seorang kafir, condong kepada keburukan, fasik dan tidak ada obat baginya selain dari pada al-qur’an yang telah diturunkan oleh Allah sebagi obat.
Allah Subhanna wa Ta’ala berfirman :
Artinya :
‘’Dan kami turunkan dari al-qur’ansuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-qur’an itu tidak lah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian’’ (QS. Al Isra : 82)
Allah Ta’ala menjadikan al-quran sebagai obat bagi orang-orang mukmin dan mengkhususkan itu untuk mereka karena hanya orang mukmin saja yang mampu mengambil manfaat dan mengambil petunjuk dari al-qur’an itu sehingga hilang dari mereka segala was-was, keraguan dan syubhat dari dalam hati mereka.
Sedang orang-orang munafik dan orang-orang kafir serta pelaku kemusyrikan maka mereka tidak dapat mengambil faedah dari al-qur’an selagi mereka masih terus menerus berada di atas kemusyrikan, kemunafikan dan kekufuran mereka. Kecuali jika mau berhenti dari semua itu dan bertobat kepada Allah Subhanna wa Ta’ala.
Obat Herbal Asmart menyediakan Obat pelangsing, Supeertonik Madukuat,Hajar Jahanam, Propolis
Respon cepat Hubungi:
0888 0253 6264 (smart)call/sms
7595 EE25 (pin BBM)
Respon cepat Hubungi:
0888 0253 6264 (smart)call/sms
7595 EE25 (pin BBM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar