Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kita dapat menyaksikan wacana ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh umat.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam memberikan mahar senilai 500 dirham kepada Aisyah radhiyallahu’anha. Setara dengan 50 dinar atau 200 gram emas atau sekitar 100 juta rupiah. Pada zaman itu 1 dinar setara 10 dirham. Pada saat itu harga seekor kambing hanya 5-10 dirham, jadi maharnya cukup untuk membeli 50-100 ekor kambing.
Aisyah berkata,”Mahar Rasulullah kepada para isteri beliau adalah 12 Uqiyah dan satu nasy”. Aisyah berkata,”Tahukah engkau apakah nash itu?”. Abdur Rahman berkata,”Tidak”. Aisyah berkata,”Setengah Uuqiyah”. Jadi semuanya 500 dirham. Inilah mahar Rasulullah – shallallahu ‘alaihi wa sallam- kepada para isteri beliau. (HR. Muslim)
Saat menikah dengan Khadijah radhiyallahu’anha diriwayatkan bahwa Rasulullah memberi mahar 20 ekor unta (nilainya setara 400-an juta rupiah). Sedangkan saat menikahi Hindun (Ummu Habibah radhiyallahu’anha) diriwayatkan bahwa Rasulullah memberikan mahar 4000 dirham (setara 800 juta rupiah),. Saat menikahi Shafiyah radhiyallahu’anha maharnya berupa pembebasan dirinya dari perbudakan, meski tidak berwujud harta namun nilainya bisa ratusan juta sampai milyaran rupiah (yaitu biaya normal penebusan budak agar merdeka.
Besarnya mahar yang ideal adalah sebesar mahar Rasulullah, bagi yang mampu dan tidak kesulitan dengan jumlah itu. Karena Rasulullah adalah suri tauladan terbaik.
Sedangkan bagi yang tidak mampu maka maharnya sesuai kemampuan (yaitu lebih kecil dari mahar yang biasa diberikan Rasulullah). Bahkan dalam hadits disebutkan ada lelaki yg sangat miskin sampai tidak bisa memberi mahar meski hanya sekedar cincin besi, maka Rasulullah memerintahkan orang tersebut agar maharnya berupa mengajarkan ayat Al Qur’an kepada istrinya (yaitu boleh memberikan mahar yang sedikit jika miskin, dan sang istri rela) .
Aisyah berkata,”Mahar Rasulullah kepada para isteri beliau adalah 12 Uqiyah dan satu nasy”. Aisyah berkata,”Tahukah engkau apakah nash itu?”. Abdur Rahman berkata,”Tidak”. Aisyah berkata,”Setengah Uuqiyah”. Jadi semuanya 500 dirham. Inilah mahar Rasulullah – shallallahu ‘alaihi wa sallam- kepada para isteri beliau. (HR. Muslim)
Saat menikah dengan Khadijah radhiyallahu’anha diriwayatkan bahwa Rasulullah memberi mahar 20 ekor unta (nilainya setara 400-an juta rupiah). Sedangkan saat menikahi Hindun (Ummu Habibah radhiyallahu’anha) diriwayatkan bahwa Rasulullah memberikan mahar 4000 dirham (setara 800 juta rupiah),. Saat menikahi Shafiyah radhiyallahu’anha maharnya berupa pembebasan dirinya dari perbudakan, meski tidak berwujud harta namun nilainya bisa ratusan juta sampai milyaran rupiah (yaitu biaya normal penebusan budak agar merdeka.
Besarnya mahar yang ideal adalah sebesar mahar Rasulullah, bagi yang mampu dan tidak kesulitan dengan jumlah itu. Karena Rasulullah adalah suri tauladan terbaik.
Sedangkan bagi yang tidak mampu maka maharnya sesuai kemampuan (yaitu lebih kecil dari mahar yang biasa diberikan Rasulullah). Bahkan dalam hadits disebutkan ada lelaki yg sangat miskin sampai tidak bisa memberi mahar meski hanya sekedar cincin besi, maka Rasulullah memerintahkan orang tersebut agar maharnya berupa mengajarkan ayat Al Qur’an kepada istrinya (yaitu boleh memberikan mahar yang sedikit jika miskin, dan sang istri rela) .
Hajar Jahanam 0888 0253 6264 / 7595 EE25 (pin BBM) |
Dalam hadits lain disebutkan ada kaum muslimin yang maharnya adalah sepasang sandal (karena memang hanya itu kemampuannya). Sedangkan mahar Fatimah puteri Rasulullah berupa sebuah baju besi, karena hanya itu harta berharga yang dimiliki oleh Ali bin Abu Thalib radhiyallahu’anhu pada saat menikah (saat itu Ali masih miskin).
Jadi, besar kecilnya mahar adalah menyesuaikan tingkat kekayaan/penghasilan calon suami. Jika memang sang wanita bersedia menikah dengannya.
Jika dikatakan bukankah wanita yang baik itu maharnya murah dan mudah?
Jawaban: murahnya mahar itu relatif sebanding tingkat kekayaan calon suami. Bagi orang kaya maka mahar 100 juta rupiah itu murah dan mudah. Jika ada rumah mewah dan besar yang harganya 100 juta tentu disebut sangat murah. Atau mobil mewah, baru, bagus, seharga 100 juta rupiah tentu disebut sangat murah. Sedangkan bagi orang yg miskin atau kurang mampu tentu uang 100 juta itu sangat mahal dan memberatkan. Jadi, meminta mahar 100 juta termasuk mahar murah dan mudah, JIKA yg diminta adalah orang yg kaya raya. Mahar menjadi milik pribadi istri, dan siapapun tidak berhak mengambilnya tanpa kerelaan istri.
Jadi, besar kecilnya mahar adalah menyesuaikan tingkat kekayaan/penghasilan calon suami. Jika memang sang wanita bersedia menikah dengannya.
Jika dikatakan bukankah wanita yang baik itu maharnya murah dan mudah?
Jawaban: murahnya mahar itu relatif sebanding tingkat kekayaan calon suami. Bagi orang kaya maka mahar 100 juta rupiah itu murah dan mudah. Jika ada rumah mewah dan besar yang harganya 100 juta tentu disebut sangat murah. Atau mobil mewah, baru, bagus, seharga 100 juta rupiah tentu disebut sangat murah. Sedangkan bagi orang yg miskin atau kurang mampu tentu uang 100 juta itu sangat mahal dan memberatkan. Jadi, meminta mahar 100 juta termasuk mahar murah dan mudah, JIKA yg diminta adalah orang yg kaya raya. Mahar menjadi milik pribadi istri, dan siapapun tidak berhak mengambilnya tanpa kerelaan istri.
Obat Herbal Asmart menyediakan Obat pelangsing, Supeertonik Madukuat,Hajar Jahanam, Propolis
Pemesanan Hubungi:
0888 0253 6264 (smart)call/sms
7595 EE25 (pin BBM)
Pemesanan Hubungi:
0888 0253 6264 (smart)call/sms
7595 EE25 (pin BBM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar