Entri yang Diunggulkan

Cara Alami Agar Pria Kuat Tahan Lama Dengan Madu Kuat 6x Tahan Lama

 Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kita dapat menyaksikan wacana ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa te...

Senin, 16 Januari 2017

Seputar Kecerdasan Nabi Sulaiman As

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kita dapat menyaksikan wacana ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh umat.

Dalam urutan nama-nama Nabi dan Rasul yang sudah sering kita baca dalam buku-buku cerita Nabi, Nabi Sulaiman as ada di urutan ke-18 sebelum nabi sesudah Nabi Daud as dan sebelum Nabi Ilyas as.
Ayah kandung dari Nabi Sulaiman as adalah Nabi Daud as. Sebelum Nabi Sulaiman as diangkat menjadi Rasul dan memegang kerajaan, rasul sekaligus raja sebelumnya adalah ayahnya sendiri, Nabi Daud as.
Nabi Sulaiman as dan ayahnya Nabi Daud as merupakan dua orang Rasul yang diutus kepada bani Israil di Palestina pada waktu itu.

Sejak masih kanak-kanak hingga remaja, Nabi Sulaiman sudah memperlihatkan kecerdasan, kecakapan dan kemampuan berpikir yang baik terutama dalam pengambilan keputusan. Nabi Sulaiman as diceritakan juga sering Menengahi berbagai perselisihan yang terjadi antar penduduk di kalangan Bani Israil.
Beliau juga seringkali ikut bersama ayahnya dalam persidangan untuk menangani berbagai perselisihan yang terjadi di kalangan Bani Israil. Nabi Sulaiman as memang sengaja diajak bersama sebagai proses kaderisasi jika suatu saat Nabi Dauh as wafat.

Dalam sejarah, diketahui bahwa Nabi Sulaiman as memang yang paling pandai di antara saudaranya yang lain.   Ada satu kejadian yang menunjukkan kematangan Nabi Sulaiman dalam menengahi perselisihan. Dalam sebuah persidangan ada dua orang datang meminta Nabi Daud as memutuskan perkara mereka, anggaplah si A dan si B.

Kebun si A telah dimasuki oleh kambing-kambing si B saat malam hari sehingga isi kebun yang telah dirawat sekian lama itu habis dirusak dan dimakan. Padahal sudah masuk masa panen. Si B sendiri mengakui kejadian tersebut.   Dalam permasalahan itu, Nabi Daud memutuskan si B wajib menyerahkan kambing-kambingnya kepada si A sebagai ganti rugi.

Nabi Sulaiman merasa keputusan tersebut kurang tepat.
Beliau kemudian berkata kepada ayahnya kurang lebih seperti ini:

“Wahai ayahku, menurut pertimbanganku keputusan tersebut kurang tepat. Menurutku sebaiknya karena kambing si B telah memakan tanaman si A, maka si B wajib memugarkan (dengan ditanam kembali misalnya) kembali tanaman tersebut sehingga seperti sedia kala. Dan selama si B mengerjakan demikian, maka si A wajib menjaga kambing-kambing si B, merawatnya dan mengambil manfaat seperlunya.”

Kuputusan tersebut diterima dengan baik oleh kedua orang yang menggugat dan digugat. Kejadian ini menjadikan Nabi Sulaiman as semakin dikagumi kecerdasannya.

Obat Herbal Asmart menyediakan Obat pelangsing, Supeertonik Madukuat,Hajar Jahanam, Propolis
Respon cepat Hubungi:
0888 0253 6264 (smart)call/sms
7595 EE25 (pin BBM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar