Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kita dapat menyaksikan wacana ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh umat.
Membangun massa otot tambahan adalah proses yang relatif kompleks yang bergantung pada sejumlah variabel. Banyak orang akan sering menggabungkan rencana standar, makan tinggi kalori dengan olahraga intensitas tinggi dalam rangka merampingkan massa. Metode ini memiliki bukti anekdotal dan eksperimental yang signifikan, yang membuatnya hampir secara universal berkhasiat. Namun, rencana makan tersebut dapat memberikan hasil yang bervariasi. Perbedaan besar ini hanya dapat dipertanggungjawabkan dengan melihat berbagai faktor yang membatasi pertumbuhan otot.
Batas Alami Pertumbuhan Otot
Evolusi manusia adalah hasil dari tekanan ekologis konstan terhadap efisiensi energi dan penyimpanan energi. Fakta genetik ini secara konsisten terbukti dengan tumbuhnya populasi individu kelebihan berat badan,dengan massa otot yang rendah. Pertumbuhan otot secara genetik diprogram melalui berbagai agen yang membatasi.
Faktor pengatur utama dalam pertumbuhan otot adalah myostatin, sebuah protein yang menghambat hipertrofi otot dan hiperplasia. Rusaknya kode gen myostatin mengakibatkan akumulasi jaringan ramping spontan.
Sintesis dan responsif testosteron juga merupakan faktor yang cukup dipertimbangkan. Produksi testosteron yang berkurang mengakibatkan otot berkurang dan massa otot total yang lebih rendah.
Pengalaman pelatihan dan pertumbuhan otot sebelumnya juga sangat berpengaruh. Pengangkat beban berpengalaman memiliki lebih banyak kesulitan menumbuhkan jaringan ramping daripada pemula. Faktor ini diyakini tergantung pada myostatin.
Hilangnya massa otot sebelumnya juga memberikan kontribusi untuk mendapatkan otot. Atlet yang mencoba untuk mendapatkan kembali otot yang hilang bisa mengalami peningkatan perolehan hingga batas sebelumnya. Efek ini disebabkan perubahan DNA mitokondria dalam sel otot.
Pertumbuhan Otot yang diharapkan
Sementara mutasi pada kode myostatin, disfungsi endokrin dan pembatasan pelatihan dapat membuat rendah atau tingginya pertumbuhan otot yang tidak wajar, sebagian besar individu dapat mengharapkan jumlah pertumbuhan tertentu.
Menciptakan Lingkungan untuk Pertumbuhan
Tingkat pertambahan otot yang disebutkan sebelumnya hanya bisa diharapkan saat menjalani pelatihan intensitas tinggi, makan berkalorica tinggi dan mengkonsumsi jumlah protein yang cukup. Gagal untuk mematuhi minimum disiplin akan mengakibatkan hasil dibawah standar.
Selain itu, memaksimalkan produksi testosteron melalui asupan gizi dan vitamin D yang tepat diperlukan. Meskipun produksi myostatin tidak dapat dimanipulasi, sintesis testosteron sangat bergantung pada stimulus dan gizi dari luar.
Membangun massa otot tambahan adalah proses yang relatif kompleks yang bergantung pada sejumlah variabel. Banyak orang akan sering menggabungkan rencana standar, makan tinggi kalori dengan olahraga intensitas tinggi dalam rangka merampingkan massa. Metode ini memiliki bukti anekdotal dan eksperimental yang signifikan, yang membuatnya hampir secara universal berkhasiat. Namun, rencana makan tersebut dapat memberikan hasil yang bervariasi. Perbedaan besar ini hanya dapat dipertanggungjawabkan dengan melihat berbagai faktor yang membatasi pertumbuhan otot.Batas Alami Pertumbuhan Otot
Evolusi manusia adalah hasil dari tekanan ekologis konstan terhadap efisiensi energi dan penyimpanan energi. Fakta genetik ini secara konsisten terbukti dengan tumbuhnya populasi individu kelebihan berat badan,dengan massa otot yang rendah. Pertumbuhan otot secara genetik diprogram melalui berbagai agen yang membatasi.
Faktor pengatur utama dalam pertumbuhan otot adalah myostatin, sebuah protein yang menghambat hipertrofi otot dan hiperplasia. Rusaknya kode gen myostatin mengakibatkan akumulasi jaringan ramping spontan.
Sintesis dan responsif testosteron juga merupakan faktor yang cukup dipertimbangkan. Produksi testosteron yang berkurang mengakibatkan otot berkurang dan massa otot total yang lebih rendah.
Pengalaman pelatihan dan pertumbuhan otot sebelumnya juga sangat berpengaruh. Pengangkat beban berpengalaman memiliki lebih banyak kesulitan menumbuhkan jaringan ramping daripada pemula. Faktor ini diyakini tergantung pada myostatin.
Hilangnya massa otot sebelumnya juga memberikan kontribusi untuk mendapatkan otot. Atlet yang mencoba untuk mendapatkan kembali otot yang hilang bisa mengalami peningkatan perolehan hingga batas sebelumnya. Efek ini disebabkan perubahan DNA mitokondria dalam sel otot.
Pertumbuhan Otot yang diharapkan
Sementara mutasi pada kode myostatin, disfungsi endokrin dan pembatasan pelatihan dapat membuat rendah atau tingginya pertumbuhan otot yang tidak wajar, sebagian besar individu dapat mengharapkan jumlah pertumbuhan tertentu.
Menciptakan Lingkungan untuk Pertumbuhan
Tingkat pertambahan otot yang disebutkan sebelumnya hanya bisa diharapkan saat menjalani pelatihan intensitas tinggi, makan berkalorica tinggi dan mengkonsumsi jumlah protein yang cukup. Gagal untuk mematuhi minimum disiplin akan mengakibatkan hasil dibawah standar.
Selain itu, memaksimalkan produksi testosteron melalui asupan gizi dan vitamin D yang tepat diperlukan. Meskipun produksi myostatin tidak dapat dimanipulasi, sintesis testosteron sangat bergantung pada stimulus dan gizi dari luar.
Obat Herbal Asmart menyediakan M-Biopro (Miracle Of Probiotik), Supeertonik Madukuat,Hajar Jahanam, Propolis
Respon cepat Hubungi:
0888 0253 6264 (smart)call/sms
7595 EE25 (pin BBM)
Respon cepat Hubungi:
0888 0253 6264 (smart)call/sms
7595 EE25 (pin BBM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar